
Gayo Lues – Ingin cepat dapat untung dan tak perlu peras keringat, ternyata jadi semboyan hidup 3 pria. Mereka berdalih bercocok tanam narkoba merupakan pilihan tepat, daripada harus menunggu lama dengan menanam padi.
Setidaknya pendapat inilah yang dilontarkan Ahad (45) warga Desa Bener Meriah, yang nekat bertani ganja lantaran dihmpit ekonomi. Kepada Metro Aceh, Minggu (12/7) siang saat menemuinya di sel tahanan Mapolres, tersangka menuturkan terpaksa melakukan demi 3 anaknya yang masih sekolah dan butuh biaya. Belum lagi untuk kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
Sebelumnya ia sudah mencoba bekerja serabutan dengan menjadi kuli bangunan. Namun tak cukup hingga nekat banting stiur, memperoleh hasil yang lumayan dari bisnis haram.
Begitu juga yang diakui oleh Muhammad (30) warga desa yang sama. Ia sudah ikut menanam ganja sebanyak lima kali panen dalam setahun. Terpaksa dilakukannya gara-gara gagal bertani cabe dan ternyata untungnya menggiurkan, meski harus berhadapan dengan binatang buas di tengah hutan belantara.
Sama halnya dengan dua pria di atas, Muhammad Yusuf (31). Ketiga sahabat ini pamit kepada keluarga dan anak-istri, dengan alasan pergi ke hutan untuk menjerat kijang. Selama seminggu pertama dilakukan untuk menebang hutan dan penanaman bibit ganja. Kemudian kedatangan ke dua setelah enam bulan, untuk panen hasil.
“Kami menanam ganja bukan untuk mencari kaya. Hanya mau keluar dari himpitan ekonomi yang selalu menekan keluarga, sebut Ahab di balik terali besi. (rakyataceh)